Lokasi Pantai Sadranan terletak di Padukuhan (Dusun) Pulegundes
II, Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di sebelah Timur Pantai Krakal dan Pantai
Slili atau sebelah Barat Pantai Ngandong dan Pantai Sundak. Koordinat
GPS: S8°8'44" E110°36'14"
Jumat, 15 November 2013
Rabu, 13 November 2013
Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang
Masjid Agung Jawa Tengah Semarang ini dibangun pada
hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang
pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama Ri, Prof. Dr. H. Said Agil
Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H.
Mardiyanto, akhirnya Masjid Agung Jawa Tengah Ini diresmikan oleh
Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November
2006.
Arsitektur Jawa terlihat pada beberapa bagian, misalnya
pada bagian dasar tiang masjid menggunakan motif batik seperti tumpal,
untu walang, kawung, dan parang-parangan. Ciri arsitektur Timur Tengah (Arab) terliat pada dinding masjid dinding masjid yang berhiaskan kaligrafi. Selain itu, di halaman Masjid Agung Jawa Tengah
terdapat 6 payung hidrolik raksasa yang dapat membuka dan menutup
secara otomatis yang merupakan adopsi arsitektur bangunan Masjid Nabawi
yang terdapat di Kota Madinah. Masjid ini juga sedikit dipengaruhi gaya arsitektur Roma. Gaya itu nampak pada desain interior dan lapisan warna yang melekat pada sudut-sudut bangunan.
Di masjid ini juga terdapat Al qur`an raksasa tulisan
tangan karya H. Hayatuddin, seorang penulis kaligrafi dari Universitas
Sains dan Ilmu Al-qur`an dari Wonosobo, Jawa Tengah. Tak hanya itu, ada
juga replika beduk raksasa yang dibuat oleh para santri Pesantren
Alfalah Mangunsari, Jatilawang, Banyumas, Jawa Barat.
Sabtu, 09 November 2013
Tugu Muda, Semarang
Memperingati pertempuran 5 hari di Semarang, Pemerintah Kota Semarang
pada 10 November 1950, membangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan.
Monumen Tugu Muda ini oleh Presiden Soekarno diresmikan 20 Mei 1953.
Bangunan bersejarah ini, terletak di pertemuan jalan protokoler Kota
Semarang yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari
pertempuran.
di bagian atas Tugu Muda berbentuk seperti lilin, yang menyiratkan bahwa
semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu Muda adalah sebuah monumen dengan
landasan berbentuk pentagon. Tugu Muda terdiri dari 3 (tiga) bagian
pondasi, badan dan kepala.
Tugu Muda Semarang terletak di tengah persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr Soegijapranata, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda dan Jalan Dr. Sutomo. Sebelah Utara tugu ini ini terdapat Gedung Pandanaran yang kini menjadi perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Di sebelah Timur terdapat Lawangsewu, di sebelah selatan berhadapan dengan Museum Mandala Bhakti, dan sebelah barat terdapat Wisma Perdamaian yang merupakan rumah dinas gubernur Jawa Tengah.
Monumen ini didirikan untuk memperingati
peristiwa pertempuran lima hari di Semarang. Peletakan batu pertama
berlangsung pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr Wongsonegoro (Gubernur
Jawa Tengah pada saat itu) di lokasi yang direncanakan di dekat
alun-alun. Tapi sejak perang meletus pada November 1945 melawan Sekutu
dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian pada tahun 1949,
Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), memprakarsai gagasan untuk
membangun monumen kembali, namun karena kurangnya dana, ide ini belum
pernah dilakukan. Pada tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro
Wedoyo, membentuk komite Tugu Muda, rencana pembangunan tidak lagi pada
lokasi alun-alun, tapi lokasi di mana kejadian lima hari pertempuran
yang pada pertemuan di Semarang Jalan Pemuda , Imam Bonjol Street, Dr
Soetomo Street, dan Pandanaran Street dengan Lawang Sewu seperti lokasi
saat ini. Akhirnya pada tanggal 10 November 1951, Gubernur Jawa Tengah
Boediono meletakkan batu fondasi di lokasi baru.
Tugu
Muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari
Kebangkitan Nasional, oleh Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik
Indonesia. Desain dilakukan oleh Salim, sedangkan relief pada monumen
itu dilakukan oleh seorang seniman bernama Hendro. Batu yang digunakan
didatangkan dari Kaliurang dan Paker.
Sabtu, 02 November 2013
PANTAI MARON, SEMARANG
Pantai Maron yang terletak di sebelah barat Semarang, tepatnya di sekitar muara Sungai Silandak ini, bisa ditempuh dari dua tempat, yaitu dari Bandara Ahmad Yani atau dari Perumahan Graha Padma, Krapyak.
Kira-kira berjarak 3 km dari jalan raya kita sudah bisa sampai di
lokasi. Jika menggunakan kendaraan bisa ditempuh sekitar 10 menit. Namun
jika ingin jalan kaki, dari ujung perumahan Graha Padma saja bisa
memakan waktu 30 menit. (wilkipedia)
Selain berenang, para Patualang bisa menikmati ombak yang menderu lembut
sambil duduk. Atau menikmati makanan yang banyak dijual disekitar
pantai dengan harga kompetitif. Mulai minuman dingin hingga makanan
berat tersedia di warung-warung Pantai Maron. Walaupun maron tidak
langsung menghadap ke arah barat, namun Petualang bisa menikmati
indahnya sunset yang tercipta disisi barat laut pantai Maron. Kalau
mujur bisa mendapat sang surya yang lembut mulai menuruni lautan yang
bergerak tenang. Hal yang sama juga bisa dinikmati di Pantai Marina
Semarang yang letaknya tak jauh dari Pantai Maron. Namun disayangkan,
keindahan pantai Maron mulai berganti tidak seperti pertama kali hadir
di tengah masyarakat Kota Semarang. (http://coretanpetualang.wordpress.com/)
Langganan:
Postingan (Atom)