Masjid Tiban, Wonokerso, Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri.
Masjid Tiban, menjadi bangunan masjid tertua di Kabupaten Wonogiri.
Letaknya sekitar 40 kilometer arah selatan ibukota Kabupaten Wonogiri.
Masjid yang didirikan para wali ini, keberadaannya diyakini lebih tua
dibandingkan dengan Masjid Agung Demak. Sebab, lebih dulu ada sebelum
masjid legendaris karya para wali di Demak dibangun.
Dari
kisah turun-temurun, saat itu para wali hendak membuat Masjid Agung Demak.
Akhirnya para wali mencari ke arah selatan, yaitu ke Wonogiri yang diyakini
memiliki kayu jati kualitas terbaik.
Tempat yang mereka tuju sebenarnya adalah tempat yang sekarang diberi nama
Hutan Donoloyo yang ada di Kecamatan Slogohimo. Kebetulan wilayah Wonokerso
dulunya banyak ditumbuhi pohon jati. Diduga salah arah, para wali pun sembari
mencari hutan yang tepat akhirnya membangun masjid ini untuk tempat beribadah
sekaligus untuk beristirahat sementara waktu. Saat itu belum ada dusun apalagi
desa.
di dalam masjid ini ada mimbar kayu jati yang tidak diplitur / poles dengan ukiran yang sederhana
Hingga
kini tak satu pun yang berani mengubah bentuk dasar masjid kecuali hanya
merenovasi. Atap masjid yang tadinya berupa sirap, diganti dengan genting oleh
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah (BPP) 2002 lalu
seluruh dinding masjid dan lantai masjid ini terbuat dari kayu jati. setelah kita masuk masjid ini, kita akan kagum begitu sejuknya di dalam masjid ini,
pintu masuk asjid ini hanya cukup untuk satu orang dan itupun juga harus merunduk
lebih unik
lagi, puncak kutbah berbentuk mahkota raja terbuat dari tanah yang belum
menampakan kerusakan, meski di makan usia dan didera panas maupun hujan.
Menurut legenda, itu dibangun oleh para wali, tatkala mengembara untuk mencari kayu
jati pilihan sebagai bahan baku saka guru (tiang induk) Masjid Agung
Demak. Konon, para wali singgah di rimba Sembuyan dan sempat membuat
masjid itu.
Namun ketika di rimba Sembuyan tak ditemukan kayu jati pilihan, para
wali meneruskan perjalanannya menuju ke wilayah Keduwang dan menemukan
hutan jati Donoloyo, yang pohonnya dinilai layak dipakai untuk
membangun masjid Demak. Sejak ditinggalkan, lambat laun masjid tiban
ditelan rimba Sembuyan, dan baru ditemukan lagi oleh Pangeran Sambernyawa.
Konon, Masjid Tiban Wonokerso, dijadikan maket sebelum menentukan bentuk, wujud, dan prototipe bangunan Majid Agung Demak.
Jumat, 08 Mei 2015
Sabtu, 25 April 2015
Museum Kars, Pracimantoro, Wonogiri
Museum karst yang terletak
di Desa Gebangharjo, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri
,Akses jalan beraspal dan halus memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke
Museum Karst. Anda bisa mencapainya dengan jarak tempuh sekitar 40 km
dari Kota Wonogiri. Sedangkan jarak tempuh dari Pacitan adalah sekitar
50 km, dan 55 km dari Kabupaten Gunungkidul.
Lokasi Museum karst ini berada pada kawasan yang dikonservasikan , hal ini sesuai dengan fungsi museum sebagai salah satu sarana untuk mengkonservasi keberadaan karst yang ada di Indonesia.
Museum Karst adalah museum kebanggaan masyarakat Wonogiri. Ini merupakan museum terunik dan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Berlokasi di kawasan perbukitan Gamping semakin menambah daya tarik museum untuk dikunjungi.
Sesuai dengan namanya, Karst merupakan istilah dari bahasa Yugoslavia. Istilah ini merujuk pada wilayah yang terdiri dari batuan yang mudah larut seperti batu gamping. Hamparan sawah serta hutan jati dapat kita nikmati seraya memasuki kawasan Museum Karst.
Kawasan karst di Pracimantoro ini dinilai terbaik oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman gua-gua, struktur lapisan tanah, dan panorama alam yang khas. Kawasan karst di wilayah ini dinilai lebih baik daripada kawasan karst yang ada di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Gunung Kidul.
Musium karst yang memiliki bentuk seperti piramida kerucut . Kawasan ini berciri khas banyak memiliki gua-gua berstalaktit dan stalakmit dengan nilai alami yang menarik. Di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro - yang menjadi pusat penelitian kawasan karst - terdapat puluhan gua yang unik dan menakjubkan
Museum karst ini terbentuk asal proses solusional yang berarti terbentuk atas pelarutan batuan gamping yang membentuk suatu perbukitan karst. Menurut tempat terjadinya bentukan karst dapat dibedakan menjadi bentukan endokarst dan eksokarst. Eksokarst terletak dipermukaan , kontak langsung dengan udara luar
Contoh eksokarst yaitu dolin, danau dolin, uvala, polje, kubah karst, menara karst, dataran aluvial karst. Sedangkan ondokarst terdapat didalam gua atau terowongan karst. Contohnya : gua, stalaktit, stalakmit, kolom dan korden. Kerucut karst dipengaruhi oleh pola struktur diaklas yang kecil-kecil dan bercabang serta kemampuan pelarutan batuan.
Selanjutnya cerita itu berkembang di masyarakat dan menjadi sumber sejarah. Sehingga Musium karst ini selain digunakan untuk rekreasi, dapat juga digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang benda- benda bersejarah dan proses terbetuknya karst.
. Di sana terdapat Gua Tembus, Gua Mrica, Gua Sodong, Gua Potro, Gua Sapen, dan Gua Gilap. Berdasarkan penelitian para ahli sejarah dan geologi, kawasan gua-gua di Pracimantoro Wonogiri layak dijadikan sebagai Museum Kawasan Karst Dunia. Selain itu musium karst ini menyimpan kisah perjalanan kehidupan manusia sejak zaman prasejarah hingga zaman kerajaan.
Museum ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membangun museum karst. .
Lokasi Museum karst ini berada pada kawasan yang dikonservasikan , hal ini sesuai dengan fungsi museum sebagai salah satu sarana untuk mengkonservasi keberadaan karst yang ada di Indonesia.
Museum Karst adalah museum kebanggaan masyarakat Wonogiri. Ini merupakan museum terunik dan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Berlokasi di kawasan perbukitan Gamping semakin menambah daya tarik museum untuk dikunjungi.
Sesuai dengan namanya, Karst merupakan istilah dari bahasa Yugoslavia. Istilah ini merujuk pada wilayah yang terdiri dari batuan yang mudah larut seperti batu gamping. Hamparan sawah serta hutan jati dapat kita nikmati seraya memasuki kawasan Museum Karst.
Kawasan karst di Pracimantoro ini dinilai terbaik oleh para ahli sejarah dan geologi karena telah memenuhi kriteria keberagaman gua-gua, struktur lapisan tanah, dan panorama alam yang khas. Kawasan karst di wilayah ini dinilai lebih baik daripada kawasan karst yang ada di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Gunung Kidul.
Musium karst yang memiliki bentuk seperti piramida kerucut . Kawasan ini berciri khas banyak memiliki gua-gua berstalaktit dan stalakmit dengan nilai alami yang menarik. Di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro - yang menjadi pusat penelitian kawasan karst - terdapat puluhan gua yang unik dan menakjubkan
Museum karst ini terbentuk asal proses solusional yang berarti terbentuk atas pelarutan batuan gamping yang membentuk suatu perbukitan karst. Menurut tempat terjadinya bentukan karst dapat dibedakan menjadi bentukan endokarst dan eksokarst. Eksokarst terletak dipermukaan , kontak langsung dengan udara luar
Contoh eksokarst yaitu dolin, danau dolin, uvala, polje, kubah karst, menara karst, dataran aluvial karst. Sedangkan ondokarst terdapat didalam gua atau terowongan karst. Contohnya : gua, stalaktit, stalakmit, kolom dan korden. Kerucut karst dipengaruhi oleh pola struktur diaklas yang kecil-kecil dan bercabang serta kemampuan pelarutan batuan.
Selanjutnya cerita itu berkembang di masyarakat dan menjadi sumber sejarah. Sehingga Musium karst ini selain digunakan untuk rekreasi, dapat juga digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang benda- benda bersejarah dan proses terbetuknya karst.
. Di sana terdapat Gua Tembus, Gua Mrica, Gua Sodong, Gua Potro, Gua Sapen, dan Gua Gilap. Berdasarkan penelitian para ahli sejarah dan geologi, kawasan gua-gua di Pracimantoro Wonogiri layak dijadikan sebagai Museum Kawasan Karst Dunia. Selain itu musium karst ini menyimpan kisah perjalanan kehidupan manusia sejak zaman prasejarah hingga zaman kerajaan.
Museum ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral untuk membangun museum karst. .
Langganan:
Postingan (Atom)