Selasa, 08 Oktober 2013

Masjid Besar Pakualaman, DIY

Sebagai wilayah kadipaten, Pura Pakualaman Yogyakarta juga memiliki masjid tempat ibadah sebagaimana Kraton Yogyakarta. Masjid ini bernama Masjid Besar Pakualaman  berlokasi di Kauman, Kecamatan Pakualaman, tepatnya di sebelah barat daya Pura Pakualaman Yogyakarta.
Masjid Besar Pakualaman dibangun oleh Pakualam II yang berkuasa antara tahun 1829 hingga 1858. ada yang unik dari masjid ini. Selain memiliki mikhrab dan mimbar, Masjid Besar Pakualaman juga memiliki maksura, sebuah tempat khusus di ruang utama masjid. Menurut Sekretaris Takmir Masjid, Muhammad Barid Martono, tempat khusus ini diperuntukkan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya jika hendak mengikuti sholat berjamaah di masjid. Walau terkesan special namun tempat khusus tidak dimaksudkan untuk membedakan kasta tetapi lebih ditujukan untuk keamanan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya. Hingga kini, maksura tersebut masih ada, tetapi  siapa pun bisa sholat di tempat khusus tersebut.
Sebagai masjid milik kerajaan, dahulu di depan dan samping masjid terdapat kolam untuk sarana pembersihan diri sebelum memasuki masjid. Namun saat ini kolam tersebut telah diratakan untuk bangunan tambahan sehingga masjid menjadi lebih luas.
Sementara itu, sebelah utara bangunan masjid terdapat rumah dinas penghulu masjid atau ketua takmir yang hingga saat ini masih dihuni.(Rum) ---Editor: Asti
- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/23/07/2013/masjid-besar-pakualaman-yogyakarta#sthash.kGRrezhZ.dpuf
Sebagai wilayah kadipaten, Pura Pakualaman Yogyakarta juga memiliki masjid tempat ibadah sebagaimana Kraton Yogyakarta. Masjid ini bernama Masjid Besar Pakualaman  berlokasi di Kauman, Kecamatan Pakualaman, tepatnya di sebelah barat daya Pura Pakualaman Yogyakarta.
Masjid Besar Pakualaman dibangun oleh Pakualam II yang berkuasa antara tahun 1829 hingga 1858. ada yang unik dari masjid ini. Selain memiliki mikhrab dan mimbar, Masjid Besar Pakualaman juga memiliki maksura, sebuah tempat khusus di ruang utama masjid. Menurut Sekretaris Takmir Masjid, Muhammad Barid Martono, tempat khusus ini diperuntukkan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya jika hendak mengikuti sholat berjamaah di masjid. Walau terkesan special namun tempat khusus tidak dimaksudkan untuk membedakan kasta tetapi lebih ditujukan untuk keamanan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya. Hingga kini, maksura tersebut masih ada, tetapi  siapa pun bisa sholat di tempat khusus tersebut.
Sebagai masjid milik kerajaan, dahulu di depan dan samping masjid terdapat kolam untuk sarana pembersihan diri sebelum memasuki masjid. Namun saat ini kolam tersebut telah diratakan untuk bangunan tambahan sehingga masjid menjadi lebih luas.
Sementara itu, sebelah utara bangunan masjid terdapat rumah dinas penghulu masjid atau ketua takmir yang hingga saat ini masih dihuni.(Rum) ---Editor: Asti
- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/23/07/2013/masjid-besar-pakualaman-yogyakarta#sthash.kGRrezhZ.dpuf
Sebagai wilayah kadipaten, Pura Pakualaman Yogyakarta juga memiliki masjid tempat ibadah sebagaimana Kraton Yogyakarta. Masjid ini bernama Masjid Besar Pakualaman  berlokasi di Kauman, Kecamatan Pakualaman, tepatnya di sebelah barat daya Pura Pakualaman Yogyakarta.
Masjid Besar Pakualaman dibangun oleh Pakualam II yang berkuasa antara tahun 1829 hingga 1858. ada yang unik dari masjid ini. Selain memiliki mikhrab dan mimbar, Masjid Besar Pakualaman juga memiliki maksura, sebuah tempat khusus di ruang utama masjid. Menurut Sekretaris Takmir Masjid, Muhammad Barid Martono, tempat khusus ini diperuntukkan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya jika hendak mengikuti sholat berjamaah di masjid. Walau terkesan special namun tempat khusus tidak dimaksudkan untuk membedakan kasta tetapi lebih ditujukan untuk keamanan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya. Hingga kini, maksura tersebut masih ada, tetapi  siapa pun bisa sholat di tempat khusus tersebut.
Sebagai masjid milik kerajaan, dahulu di depan dan samping masjid terdapat kolam untuk sarana pembersihan diri sebelum memasuki masjid. Namun saat ini kolam tersebut telah diratakan untuk bangunan tambahan sehingga masjid menjadi lebih luas.
Sementara itu, sebelah utara bangunan masjid terdapat rumah dinas penghulu masjid atau ketua takmir yang hingga saat ini masih dihuni.(Rum) ---Editor: Asti
- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/23/07/2013/masjid-besar-pakualaman-yogyakarta#sthash.kGRrezhZ.dpufdddd
Masjid yang menjadi bangunan cagar budaya Yogyakarta ini dibangun oleh Paku Alam II sekitar akhir abad XIX. Masjid ini terletak di luar kompleks Puro, tepatnya di sudut barat laut alun-alun Sewandanan.
Pada prasasti di sebelah utara tertoreh sengkalan: Pandhita Obah Sabda Tunggal yang menunjukkan tahun Jawa 1767 (1839 Masehi). Namun, pada prasasti di sebelah selatan tertoreh sengkalan: Gunaning Pujangga Sapta Tunggal yang menunjukkan tahun Jawa 1783 (1855 Masehi). Sampai sekarang masih diperdebatkan, tahun mana yang merupakan tahun pendirian Masjid tersebut.(http://swaragamajogja.com/ )

S
ebagai wilayah kadipaten, Pura Pakualaman Yogyakarta juga memiliki masjid tempat ibadah sebagaimana Kraton Yogyakarta. Masjid ini bernama Masjid Besar Pakualaman  berlokasi di Kauman, Kecamatan Pakualaman, tepatnya di sebelah barat daya Pura Pakualaman Yogyakarta.
Masjid Besar Pakualaman dibangun oleh Pakualam II yang berkuasa antara tahun 1829 hingga 1858. ada yang unik dari masjid ini. Selain memiliki mikhrab dan mimbar, Masjid Besar Pakualaman juga memiliki maksura, sebuah tempat khusus di ruang utama masjid. Menurut Sekretaris Takmir Masjid, Muhammad Barid Martono, tempat khusus ini diperuntukkan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya jika hendak mengikuti sholat berjamaah di masjid. Walau terkesan special namun tempat khusus tidak dimaksudkan untuk membedakan kasta tetapi lebih ditujukan untuk keamanan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya. Hingga kini, maksura tersebut masih ada, tetapi  siapa pun bisa sholat di tempat khusus tersebut.
Sebagai masjid milik kerajaan, dahulu di depan dan samping masjid terdapat kolam untuk sarana pembersihan diri sebelum memasuki masjid. Namun saat ini kolam tersebut telah diratakan untuk bangunan tambahan sehingga masjid menjadi lebih luas.
Sementara itu, sebelah utara bangunan masjid terdapat rumah dinas penghulu masjid atau ketua takmir yang hingga saat ini masih dihuni.(Rum) ---Editor: Asti
- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/23/07/2013/masjid-besar-pakualaman-yogyakarta#sthash.kGRrezhZ.dpuf


asjid ini. Selain memiliki mikhrab dan mimbar, Masjid Besar Pakualaman juga memiliki maksura, sebuah tempat khusus di ruang utama masjid. Menurut Sekretaris Takmir Masjid, Muhammad Barid Martono, tempat khusus ini diperuntukkan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya jika hendak mengikuti sholat berjamaah di masjid. Walau terkesan special namun tempat khusus tidak dimaksudkan untuk membedakan kasta tetap - See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/23/07/2013/masjid-besar-pakualaman-yogyakarta#sthash.kGRrezhZ.dpuf
Masjid Besar Pakualaman dibangun oleh Pakualam II yang berkuasa antara tahun 1829 hingga 1858. ada yang unik dari masjid ini. Selain memiliki mikhrab dan mimbar, Masjid Besar Pakualaman juga memiliki maksura, sebuah tempat khusus di ruang utama masjid. Menurut Sekretaris Takmir Masjid, Muhammad Barid Martono, tempat khusus ini diperuntukkan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya jika hendak mengikuti sholat berjamaah di masjid. Walau terkesan special namun tempat khusus tidak dimaksudkan untuk membedakan kasta tetapi lebih ditujukan untuk keamanan bagi Sri Paduka Pakualam dan kerabatnya. Hingga kini, maksura tersebut masih ada, tetapi  siapa pun bisa sholat di tempat khusus tersebut.
Sebagai masjid milik kerajaan, dahulu di depan dan samping masjid terdapat kolam untuk sarana pembersihan diri sebelum memasuki masjid. Namun saat ini kolam tersebut telah diratakan untuk bangunan tambahan sehingga masjid menjadi lebih luas.
Sementara itu, sebelah utara bangunan masjid terdapat rumah dinas penghulu masjid atau ketua takmir yang hingga saat ini masih dihuni.(Rum) ---Editor: Asti
- See more at: http://www.jogjatv.tv/berita/23/07/2013/masjid-besar-pakualaman-yogyakarta#sthash.kGRrezhZ.dpuf