Kamis, 03 Desember 2015

KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH

Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 Ha yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kudus merupakan daerah industri dan perdagangan, dimana sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB.

Menara Kudus adalah bangunan tua yang terbuat dari batu bata merah berbentuk Menara yang merupakan hasil akulturasi kebudayaan Hindu-Jawa dan Islam. Menara Kudus bukanlah bangunan bekas Candi Hindu melainkan menara yang dibangun pada zaman kewalian / masa transisi dari akhir Kerajaan Majapahit beralih ke zaman Kerajaan Islam Demak. Bentuk konstruksi dan gaya arsitektur Menara Kudus mirip dengan candi-candi Jawa Timur di era Majapahit sampai Singosari misalnya Candi Jago yang menyerupai menara Kulkul di Bali. Menara Kudus menjadi simbol “Islam Toleran” yang berarti Sunan Kudus menyebarluaskan agama Islam di Kudus dengan tetap menghormati pemeluk agama Hindu-Jawa yang dianut masyarakat setempat.



Rokok Kretek adalah warisan budaya, tak ubahnya warisan budaya lain seperti batik. Ramuan tembakau dan cengkeh ini pertama kali ditemukan oleh warga Kudus, haji Djamhari pada tahun 1980. Sebuah budaya asli Indonesia 


 Industri rokok kretek di Kudus tak lepas dari sosok Haji Djamhari yang meninggal pada tahun 1980. Dari ketidaksengajaan yang dilakukan, kemudian berkembanglah industri rokok kretek seperti sekarang. Alkisah karena deraan penyakit dada yang menyesakkan napasnya, ia mencoba mengoleskan minyak cengkeh pada dada dan punggungnya. Sekalipun tidak sembuh betul, napasnya dirasakan tidak sesak seperti sebelumnya.

Dari pengalaman tersebut, Djamhari mencoba cara lain lagi yakni dengan cara mencampurkan rempah-rempah itu pada rokok yang diisapnya. Cengkeh yang ia rajang halus docampurkannya dengan tembakau yang ia linting menjadi batang rokok. Berkat rokok campuran cengkeh rajangan itu, H Djamhari kemudian terbebas dari sesak napasnya. Sukses percobaannya pun cepat menyebar kemana-mana. Banyaknya permintaan akan rokok dengan campuran cengkeh memaksa Djamhari membuat dalam jumlah besar. Sejak masa itulah kemudian industri rokok terlahir. Dan rokok cengkeh yang saat diisap menimbulkan bunyi kretek-kretek karena cengkeh yang terbakar, khalayak kemudian menyebut rokok tersebut sebagai rokok kretek.



pakaian adat perempuan
  • Caping Kalo
  • Baju kurung beludru
  • Jarik/Sinjang Laseman
  • Selendang Tohwatu
  • Selop kelompen
  • Aksesoris kepala dan leher yaitu sanggul besar dengan cunduk mentul berjumlah lima atau tiga buah, Suweng beras kecer atau suweng babon angkrem, kalung (sangsang) robyong berjuntai lima (5) atau berjuntai sembilan (9), menghiasi leher sampai dengan dadanya, kancing peniti dari keping mata uang: ece, ukon, rupih atau ringgit, gelang lungwi, cincin Sigar Penjalin

pakaian adat pria
  • Blangkon gaya Surakarta
  • Beskap Kudusan
  • Jarik Laseman
  • Selop alas kaki
  • Ikat pinggang atau Timang
  • Keris motif Gayaman atau ladrangan







 sumber : www.kuduskab.go.id

Sabtu, 26 September 2015

Curuk Melati, Selogiri, Wonogiri

Grojogan Melati berlokasi di Dusun Melati, Desa Keloran, Selogiri, Wonogiri. Dari Kantor Desa Keloran berjarak sekitar 3 kilometer arah selatan. Untuk mencapai tempat itu, harus berjalan kaki. Kendaraan roda 4 atau 2 tidak bisa mencapainya, sebab akses jalan yang ada masih berupa jalan setapak.
Wisata alam air terjun ini benar benar menyuguhkan keindahan alam yang alami karena belum trsentuh tangn pemerintah dan tangan tangan iseng. 
Bahkan untuk mencapai lokasi air terjun pertama kita harus menempuh jarak kurang lebih 1kilometer jalan kaki melewati area persawahan,tebing terjal, jurang serta aliran sungai yang jernih airnya. Untuk akses masuk hanya membayar parkir ke rumah warga lalu tinggal berjalan menuju Jurug.Memang melelahkan tapi lelah akan hilang karena disuguhi pemandangan hijau di sepanjang perjalanan.

7 Tingkat Air terjun ini ialah Banyu Anjlok, Kedung Bandang, Kedung Bunder, Kedung Turuk, Jurang Gandil, Kali Tangan dan Kali Telu. Ketujuh aer terjun ini memiliki keunikan masing masing. Mulai dari bentuk dan namanya. Setiap menuju air terjun berikutnya anda akan disuguh tantangan seperti menuju ke Kali Tangan anda harus naik tebing dengan tali berupa akar pohon dan itu sangat curam. Maklum saja pemerintah belum memberikan akses mudah untuk mencapai air terjun itu. Kebanyakan wisatawan lokal hanya sampai di Kedung Turuk salah satu air terjun yang diyakini bentuknya mirip seperti alat kelamin perempuan. Kemudian Jurang Gandil yang tebingnya mirip eskalator di Mall juga menyuguhkan keindahan. Air yang masih jernih tidak kotor dan benar benar suasana pegunungan yang segar menambah daya tarik ari terjun ini.












Sumber :http://www.timlo.net
              http://radiogglink.com
              

Selasa, 22 September 2015

Keraton Boko, Sleman, DIY

di wilayah dua Dukuh, yakni Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Indonesia terdapat bangunan yang fenomenal yang biasa di sebut dengan situs candi/ keraton ratu boko.

adalah situs purbakala yang merupakan kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari kompleks Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.

 Situs Ratu Baka terletak di sebuah bukit pada ketinggian 196 meter dari permukaan laut. Luas keseluruhan kompleks adalah sekitar 25 ha.
Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada kompleks Candi Prambanan. Kompleks bangunan ini dikaitkan dengan legenda rakyat setempat Loro Jonggrang.
Ratu Boko diperkirakan sudah dipergunakan orang pada abad ke-8 pada masa Wangsa Sailendra (Rakai Panangkaran) dari Kerajaan Medang (Mataram Hindu). Dilihat dari pola peletakan sisa-sisa bangunan, diduga kuat situs ini merupakan bekas keraton (istana raja). Pendapat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa kompleks ini bukan candi atau bangunan dengan sifat religius, melainkan sebuah istana berbenteng dengan bukti adanya sisa dinding benteng dan parit kering sebagai struktur pertahanan.



Ratu Boko sangat terkenal sebagai spot terbaik untuk menikmati sunset di Jogja. Satu hal yang harus kamu ketahui jika ingin menikmati sunset di Ratu Boko adalah mengenai harga tiket masuk - See more at: http://www.yukpiknik.com/artikel/yang-harus-kamu-ketahui-sebelum-jalan-jalan-ke-istana-ratu-boko/#sthash.Z52PR3lR.dpuf
Untuk menikmati sunset anda harus sampai di situs Ratu Boko sebelum jam 16.00 atau jam 4 sore. Jangan lupa pastikan bahwa cuaca saat itu cerah. Sesampai di situs Ratu Boko anda harus bergegas menuju gerbang situs Ratu Boko karena di titik inilah keindahan sunset dapat anda nikmati. Anda dapat mengambil posisi di anak tangga gerbang, di tengah gerbang atau di pelataran atas setelah masuk gerbang.


Ratu Boko sangat terkenal sebagai spot terbaik untuk menikmati sunset di Jogja. Satu hal yang harus kamu ketahui jika ingin menikmati sunset di Ratu Boko adalah mengenai harga tiket masuk - See more at: http://www.yukpiknik.com/artikel/yang-harus-kamu-ketahui-sebelum-jalan-jalan-ke-istana-ratu-boko/#sthash.Z52PR3lR.dpuf

Dari lokasi inilah dapat terlihat jelas matahari serupa bola kuning yang perlahan turun ke bumi. Sementara itu cahaya kuning keemasan tampak indah mengelilingi bola kuning dan berpendar ke angkasa. Bila anda mengambil posisi di pelataran setelah masuk gerbang situs Ratu Boko maka akan terlihat bola kuning tersebut berada dalam kurungan gerbang situs. Meski sunset di situs Ratu Boko hanya berlangsung beberapa menit saja namun keindahannya akan menjadikan pengalaman tersendiri bagi anda yang tak akan terlupakan.


Sumber :https://id.wikipedia.org
              http://www.slemankab.go.id

Rabu, 02 September 2015

BROWN CANYON, SEMARANG, JAWA TENGAH


Jika di Amerika ada Grand Canyon, Pangandaran ada Green Canyon, maka tak jauh dari Semarang ada Brown Canyon. Berada di 2 KM sebelah selatan TVRI Jawa Tengah – Pucang Gading Mranggen, terdapat tebing-tebing tinggi yang sekilas menyerupai Grand Canyon. Tempat ini sedang ngehits diantara mereka yang hobi fotografi. Dan Brown Canyon menjadi sebutan populernya.
Brown Canyon Semarang merupakan tempat sebagai proyek galian C yang sudah berumur 10 tahun lebih. Dan disinilah sebagai tempat mengais rejeki bagi sebagian orang dengan melakukan penggalian pasir, penggalian tanah urug dan batu padas



Brown Canyon terletak di daerah Rowosari Meteseh Tembalang Semarang, tempat yang lumayan jauh dari pusat keramaian kota Semarang. Merupakan tantangan tersendiri bagi para wisatawan yang ingin datang ke tempat ini, dimana para wisatawan dalam sepanjang perjalanannya harus bertemu dengan debu-debu yang beterbangan dan bersimpangan dengan truk-truk pengangkut bahan material



Lokasi Brown Canyon Semarang bisa dijangkau dari berbagai arah. Pengunjung bisa melewati pasar Meteseh via Tembalang, Kedungmundu atau RSUD Klipang.

Rute Brown Canyon dari Semarang timur bisa melewati jalan Fatmawati menuju RSUD Kota Semarang (Ketileng), kemudian mengambil arah kiri (arah perum Klipang) dan menuju lokasi Klipang Golf. Setelah sampai Klipang Golf, lanjutkan dengan melewati jembatan besi. Setelah jembatan besi ketiga (jembatan dengan sungai yang besar) akan ada pertigaan ke arah selatan (belok kanan). Lurus saja kurang lebih 2 KM Anda akan melihat keindahan Brown Canyon Semarang.
Rute Brown Canyon dari arah Batang, Kendal dan Simpang Lima Semarang atau dari arah barat bisa melewati pertigaan "pasar kambing", melewati Mrican, Kedung Mundu, Sambiroto, pertigaan Intan Permai belok kiri (Jl. Elang), kemudian sampai perempatan Pasar Meteseh belok kiri.

Rute Brown Canyon dari arah Solo, Yogya dan Semarang atas bisa melewati Banyumanik, Tembalang, UNDIP dan kemudian menuruni Sigar Bencah sampai perempatan Pasar Meteseh langsung ambil jalan lurus.
Jika hendak ke sini, sebaiknya pagi atau sore hari, karena selain pemandangan bagus, kalau siang hari panas sekali karena tidak ada pohon dan debu debu beterbangan. Jadi sebaiknya siapkan pula masker. Sebaiknya menggunakan kendaraan yang ground clearance cukup tinggi. Sepeda motor matic atau sedan, terlalu sulit atau mungkin tidak bisa.



sumber:
seputarsemarang.com
semarangplus.com

Sabtu, 18 Juli 2015

kebun teh Ngargoyoso, Kab. Karanganyar

Wisata  kebun teh kemuning Ngargoyoso Karanganyar, menjadi salah satu tunjukan yang layak Anda kunjung. Terutama Anda yang ingin mencari suasana segar.
  Pemandangan hijau bak karpet luas menyejukkan mata setiap pengunjung yang datang ke  Perkebunan Teh Kemuning. Sejauh mata memandang, Anda akan disuguhi hamparan kebun teh di kanan dan kiri jalan. Akses jalan utama selebar kurang lebih lima meter, membuat pengunjung obyek wisata yang terletak di Ngargoyoso, Karanganyar itu merasakan sensasi lebih intim dengan alam.
Hawa sejuk yang diembuskan kabut dari kawasan yang berada di antara Candi Cetho dan Candi Sukuh, menjadi magnet utama para penyuka tempat dingin. Enggak perlu bingung dan mati gaya saat bertandang ke tempat ini. Ada beberapa kegiatan seru-seruan yang layak dicoba.





Puncak Ngargoyoso atau kebun teh Kemuning ini berada di kaki gunung Lawu dengan luas lahan sekitar 438 hektar dan ketinggian antara 900 – 1500 meter dari permukaan laut, tak heran suhu di sekitar kebun teh Kemuning ini cukup dingin, Begitu masuk area kebun teh Kemuning, kita akan disuguhi hamparan kebun teh yang cukup luas dengan pemandangan yang begitu indah. Udara dingin dan sejuk membuat kita betah berlama-lama di kebun teh Kemuning.

Kendaraan Pribadi
Lokasi kawasan wisata yang berjarak 28 kilometer sebelah timur Kota Solo ini bisa ditempuh melalui perjalanan darat dengan mobil atau sepeda motor. Setelah berjalan melewati Kota Karanganyar, anda diarahkan mengambil jalur menuju Karangpandan.
Saat bertemu dengan papan petunjuk yang mengarah ke Candi Sukuh, Candi Cetho, Air Terjun Jumog, ambil jalur ke kiri dan ikuti jalan utama. Dengan kecepatan normal, tempat wisata ini bisa dijangkau dalam waktu tempuh satu jam. hati-hati dalam perjalanan, karena banyaknya tanjakan dan tikungan tajam.

Kendaraan Umum
Untuk menjangkau tempat ini, kalian bisa naik bus jurusan Tawangmangu dan turun di Terminal Karangpandan.
Setelah itu, banyak bus mini yang siap mengantar penumpang menuju Terminal Kemuning. Jika tidak sabar menanti kedatangan bus mini, pelancong juga bisa naik ojek yang siap mengantar ke destinasi wisata. Tarif bus umum dan bus mini sekali jalan masing-masing Rp5.000 (Rp2.000 untuk pelajar). untuk bus umum untuk menuju terminal kemuning, hanya banyak dijumpai saat pagi hari dan jam pulang sekolah