Memperingati pertempuran 5 hari di Semarang, Pemerintah Kota Semarang
pada 10 November 1950, membangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan.
Monumen Tugu Muda ini oleh Presiden Soekarno diresmikan 20 Mei 1953.
Bangunan bersejarah ini, terletak di pertemuan jalan protokoler Kota
Semarang yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari
pertempuran.
di bagian atas Tugu Muda berbentuk seperti lilin, yang menyiratkan bahwa
semangat juang para pejuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia
tidak akan pernah padam. Bentuk Tugu Muda adalah sebuah monumen dengan
landasan berbentuk pentagon. Tugu Muda terdiri dari 3 (tiga) bagian
pondasi, badan dan kepala.
Tugu Muda Semarang terletak di tengah persimpangan Jalan Pandanaran, Jalan Mgr Soegijapranata, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda dan Jalan Dr. Sutomo. Sebelah Utara tugu ini ini terdapat Gedung Pandanaran yang kini menjadi perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Di sebelah Timur terdapat Lawangsewu, di sebelah selatan berhadapan dengan Museum Mandala Bhakti, dan sebelah barat terdapat Wisma Perdamaian yang merupakan rumah dinas gubernur Jawa Tengah.
Monumen ini didirikan untuk memperingati
peristiwa pertempuran lima hari di Semarang. Peletakan batu pertama
berlangsung pada tanggal 28 Oktober 1945, oleh Mr Wongsonegoro (Gubernur
Jawa Tengah pada saat itu) di lokasi yang direncanakan di dekat
alun-alun. Tapi sejak perang meletus pada November 1945 melawan Sekutu
dan Jepang, proyek ini menjadi terbengkalai. Kemudian pada tahun 1949,
Badan Koordinasi Pemuda Indonesia (BKPI), memprakarsai gagasan untuk
membangun monumen kembali, namun karena kurangnya dana, ide ini belum
pernah dilakukan. Pada tahun 1951, Walikota Semarang, Hadi Soebeno Sosro
Wedoyo, membentuk komite Tugu Muda, rencana pembangunan tidak lagi pada
lokasi alun-alun, tapi lokasi di mana kejadian lima hari pertempuran
yang pada pertemuan di Semarang Jalan Pemuda , Imam Bonjol Street, Dr
Soetomo Street, dan Pandanaran Street dengan Lawang Sewu seperti lokasi
saat ini. Akhirnya pada tanggal 10 November 1951, Gubernur Jawa Tengah
Boediono meletakkan batu fondasi di lokasi baru.
Tugu
Muda diresmikan pada tanggal 20 Mei 1953, bertepatan dengan Hari
Kebangkitan Nasional, oleh Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik
Indonesia. Desain dilakukan oleh Salim, sedangkan relief pada monumen
itu dilakukan oleh seorang seniman bernama Hendro. Batu yang digunakan
didatangkan dari Kaliurang dan Paker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar