Nama Donoloyo merupakan nama pendiri desa di kawasan tersebut, yakni Ki Ageng
Donoloyo, anggota laskar Kerajaan Majapahit saat dipimpin Raja Airlangga. Karena
ingin mengabdi pada Kerajaan Majapahit, Ki Ageng Donoloyo yang tertinggal ketika
mengikuti perjalanan Raja Airlangga, memutuskan untuk menetap di tempat itu,
serta menanam pohon jati, yang ia niatkan bisa dimanfaatkan Kerajaan Majapahit.
Sekian ratus tahun berlalu, kini kelestarian Alas Donoloyo masih dijaga oleh keturunan Ki Ageng Donoloyo. Setiap hari, Dikromo, sang juru kunci hutan, ditemani istrinya, membersihkan kawasan tersebut, khususnya areal Punden. Apalagi menjelang Hari Jumat Pon dan Jumat Kliwon, karena pada hari itu banyak masyarakat datang memberikan sesajen. Pohon jati peninggalan Ki Ageng Donoloyo, hanya tersisa di areal Punden.
Konon, banyak peristiwa aneh terjadi menyangkut Alas Donoloyo. Seperti cerita awal mula digunakannya jati Donoloyo untuk pembangunan Masjid Demak, yakni akibat bayang-bayang ujung pohon jati Donoloyo yang kelihatan di Demak, meskipun jaraknya mencapai puluhan kilometer. Ki Ageng Donoloyo sendiri, dipercaya masih berada di Alas Donoloyo. Karena dari dulu hingga kini, belum diketahui dimana letak makam sang laskar setia majapahit ini.
Jati Donoloyo, rata-rata mempunyai panjang sepuluh meter, dengan garis tengah satu meter, sehingga dinilai sebagai kayu jati dengan kualitas terbaik yang pernah ada. Tak heran jika Masjid Demak serta Keratonan Surakarta, dibangun dari kayu jati Donoloyo.
Saat ini dengan areal seluas lima hektar, alas Jati Donoloyo mulai menunjukkan tanda-tanda kepunahan. Kayu-kayu jati yang terlihat kokoh, sesungguhnya sudah lapuk dimakan zaman.
Kelihatannya, tinggal menunggu waktu, Alas Donoloyo yang menjadi bukti kesetiaan seorang laskar di era Kerajaan Majapahit, kelak hanya tinggal legenda tak berbekas.
Hingga saat ini, Alas Donoloyo masih dikeramatkan masyarakat sekitar, khususnya Kawasan Punden, letak pohon jati pertama ditanam dan dipotong untuk pembangunan Masjid Demak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar