Rabu, 14 Agustus 2013

Pantai Nglombar, Gunung Kidul

Ternyata ada pantai tersembunyi diantara pantai Siung dan pantai Jogan. Akses Tentu saja, jika ingin menuju ke pantai ini anda harus menuju ke-arah pantai Siung terlebih dahulu. Setelah melewati Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Siung kemudian berjalan lurus mengikuti jalanan aspal di pantai Siung. Kemudian anda akan menemukan tikungan ke kiri menuju Pantai Siung. Di tikungan tersebut ada jalan tanah berkapur yang belum dihaluskan. Jalan itulah yang harus anda ikuti jika anda akan menuju ke pantai Nglambor. Jalan menuju pantai Nglambor masih berupa tanah berbatu dan berkapur. Hati-hati dalam mengendarai motor anda, karena jalanan tersebut bisa terasa sangat licin, apalagi di turunan terakhir menuju pantai. Anda harus ekstra hati-hati. (www.gunungkidultourism.com)


Dari Yogyakarta – Jalan Wonosari – Bukit Patuk – Rest Area Bunder – Bundaran Siyono – Kota Wonosari – Arah Pantai Siung – Setelah Gapura Masuk Pantai Siung – Sebelum Masuk Kawasan Pantai Siung ada jalan kecil semen ke kanan setelah pantai Jogan (Plang Pantai Nglambor) – Lurus Sampai Ujung – Tiba di Pantai Nglambor (teamtouring.net)








Selain memiliki panorama yang indah, Pantai Nglambor juga terbilang masih perawan sehingga sangat cocok untuk bersantai sekaligus menghilangkan stres. (Wheny Marissa)







Minggu, 11 Agustus 2013

Candi Gedong Songo



Candi Gedong Songo berada di lereng Gunung Ungaran, tepatnya di Candi Gedongsongo, Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang dan kompleks candi ini dibangun pada abad ke-9 Masehi. Gedong Songo berasal dari bahasa Jawa, “Gedong” berarti rumah atau bangunan, “Songo” berarti sembilan. Jadi Arti kata Gedongsongo adalah sembilan (kelompok) bangunan. (seputarsemarang.com)


Candi Gedong Songo ini banyak kemiripan dengan candi yang ada di Dieng yang berada di Kabupaten Banjarnegara (petualangan selanjutnya). Komplek candi ini di buat berderet dari  bawah ke atas perbukitan mengintari kawah sumber air panas. Dimana komplek candi di Dieng juga banyak kawah air panas yang berada tak jauh dari pusat candi. Pembuatan candi yang simetris dan berada atas bukit menunjukan perpaduan dari dua religi yaitu lokal yang menganut kepercayaan terhadap nenek moyang dan budaya hindu dimana candi sebagai tempat tinggal para dewa. Candi yang dibuat kuncup ke atas mirip dengan budaya jaman batu yaitu punden berundak-undak.  Prinsipnya bawah semakin ke puncak, maka roh nenek moyang semakin dekat dengan manusia. Nah, kedua budaya ini menyatu di Candi Gedong Songo dengan mendefinisikan sebagai tempat persembahan untuk roh nenek moyang dimana tempat untuk melakukan prosesi tersebut berada di komplek candi yang berada di atas perbukitan.  (coretanpetualang.wordpress.com)







Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
  • Gedong Songo - Ungaran : 25 km
  • Gedong Songo - Ambarawa : 15 km
  • Gedong Songo - Semarang : 45 km
 (id.wikipedia.org)



Kamis, 25 Juli 2013

hari jadi solo pas tahun 2012

hari jadi kota solo tahun 2012 dengan tema wayang

Minggu, 21 Juli 2013

CANDI BARONG, YOGYAKARTA

Candi ini mendapatkan nama 'barong' karena memiliki hiasan kala dan makara pada setiap relung seperti umumnya candi di Jawa, yang mirip dengan barong. Kompleks candi ini berada di atas tanah berundak 3 dengan beberapa bangunan candi pada setiap terasnya. Pada teras tertinggi terdapat dua buah candi untuk pemujaan Dewa Wisnu dan Dewi Sri. Masing-masing candi ini mempunyai ukuran kira-kira 8 meter x 8 meter dengan tinggi 9 meter.(http://id.wikipedia.org/ )

Cara menuju Candi Barong:
Dari arah Yogya:
1.Dari Bandara adisucipto: Keluar melalui  pintu bawah tanah lalu naik bus trans jogja arah Prambanan, turun di halte prambanan lalu naik ojek
2.Dari Terminal Giwangan: Naik bus Jogja-Solo turun di prambanan lalu naik ojek
3.Dari Terminal Jombor: naik bus kuning jurusan prambanan turun di prambanan lalu naik ojek
4.Dari Stasiun Tugu atau Lempuyangan naik Pramek turun di Bandara adisucipto lalu naik bus trans jogja arah Prambanan, turun di halte prambanan lalu naik ojek
Catatan: lalu naik ojek bisa diganti dengan jalan kaki sekitar 2,5 km. yakni dari pasar/halte Prambanan ke selatan (ke arah bukit kranglebih  1,5km) Pada persimpangan  berbentuk “T” arah ke kanan menuju situs Kraton Boko. Lalu kekiri dan akan bertemu tikungan dengan 3 arah. Pada dua arah yang kiri dan tengah adalah menuju Candi Barong, sedangkan yang kanan menuju Kraton Boko tetapi masuk dari arah Pendopo Keputren (melintasi kampung penduduk).Silakan ambil  jalur tengah karena lebih mudah dan lebih dekat.
(http://yogyatrip.com)













Sabtu, 11 Mei 2013

Mangkunegaran Performing Art 2013

Tari Bedhaya (baca bedoyo) Bedah Madiun diciptakan oleh KGPAA Mangkunegara VII dan ditarikan oleh 7 penari putri. Tarian klasik dan sakral ini merupakan tarian yang unik karena kostum dan gerakannya hanya ditemukan di Puro Mngkunegaran.
Tarian sakral ini menceritakan tentang perselisihan antara Panembahan Senopati dengan Kadipaten Madiun yang dipimpin oleh Adipati Madiun. Setelah Adipati Madiun kalah, dengan pertempuran dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Retno Ismiah. Tetapi bertemu dengan Panembahan Senopati, dia jatuh hati padanya. Akhirnya keduanya mengakhiri pertempuran dan memadu kasih.
 
Tari Harjuna Newata Kawaca, yang menceritakan tentang peperangan Raden Harjuna dari Madukara melawan Prabu Newata Kawaca dari Kerajaan Himalmantaka. Tarian tersebut diciptaan dari KGPAA Mangkunegara V yang merupakan salah satu tarian bercirikan kepahlawanan.
Singkat cerita, peperangan sengit terjadi antara Raden Harjuna dan Prabu Newata Kawaca yang akhirnya berhasil dimenangkan oleh Raden Harjuna.
 
Raja Lesanpura yang marah dan dendam kepada Prabu Inu Kertapati karena Prabu Inu Kertapati berhasil memperistri Dewi Galuh Candrakirana sebagai Permaisuri di kerajaan Jenggala.
Meskipun telah kalah dalam sayembara memperistri Dewi Galuh Candrakirana, Prabu Klana Sewandana terus berupaya untuk memperistri Dewi Galuh Candrakirana meskipun sudah tahu Dewi Galuh telah menjadi permaisuri di kerajaan Jenggala, diperistri oleh Prabu Inu Kertapati.
Perkelahian anatara Prabu Klana Sewandana dan Prabu Inu Kertapati pun menjadi peperangan anatara Kerajaan Lesanpura dan Kerajaan Jenggala.
 

Tari gemulai empat penari ini dicipta pada era Mangkunegara V (1881-1886). Srimpi ini menggambarkan prajurit perempuan yang tengah berlatih olah kanuragan. Itulah mengapa penari menggunakan cundrik atau keris kecil dan panah. Srimpi Mandrarini menjadi pengingat bahwa Mangkunegaran mempunyai sejarah keprajuritan perempuan seperti dirintis Matah Ati.

Jumat, 09 Desember 2011

inspirasi

inspirasi dapat kamu temui dimana saja, kapan saja, dalam situasi apa saja, tergantung dalam pemikiranmu