Senin, 30 Desember 2013

Komplek Candi Arjuna, Dieng Banjarnegara


Kompleks Candi Arjuna memberikan nuansa lain daripada sekedar tempat persembahyangan umat Hindu pada masa lalu. Sedikitnya relief dan prasasti yang mengungkap tentang latar belakang candi ini menjadikannya sebagai salah satu candi paling misterius di Asia
CANDI ARJUNA
Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara
(http://dieng.yogyes.com)


banyak orang mengatakan kalau komplek candi arjuna itu berada di wonosobo, tetapi kalau kita maen k sana (komplek candi arjuna) kita musti melewati gapura kabupaten banjarnegara, maka dari itu saya bingung, candi ini masuk di kabupaten mana.


Kumpulan candi Hindu beraliran Syiwa yang diperkirakan dibangun antara akhir abad ke-8 sampai awal abad ke-9 ini diduga merupakan candi tertua di Jawa. Sampai saat ini belum ditemukan informasi tertulis tentang sejarah Candi Dieng, namun para ahli memperkirakan bahwa kumpulan candi ini dibangun atas perintah raja-raja dari Wangsa Sanjaya. Di kawasan Dieng ini ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 808 M, yang merupakan prasasti tertua bertuliskan huruf Jawa kuno, yang masih masih ada hingga saat ini. Sebuah Arca Syiwa yang ditemukan di kawasan ini sekarang tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Pembangunan Candi Dieng diperkirakan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama yang berlangsung antara akhir abad ke-7 sampai dengan perempat pertama abad ke-8, meliputi pembangunan Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi dan Candi Gatutkaca. Tahap kedua merupakan kelanjutan dari tahap pertama, yang berlangsung samapi sekitar tahun 780 M.
(http://candi.pnri.go.id)

Candi Dieng adalah sebuah kompleks candi Hindu. Awal ditemukannya kompleks Candi Dieng Wonosobo terjadi pada sekitar tahun 1814. Diawali ketika seorang tentara Inggris yang pada waktu itu bermaksud berwisata di kawasan dataran tinggi Dieng. Secara tidak sengaja dia melihat beberapa bagian atas candi yang terendam di dalam kubangan air.

Lalu akhirnya pada tahun 1856 dimualilah upaya pengeringan dan pengerukan areal sekitar kompleks candi. Upaya ini dipimpin oleh seorang Belanda bernama Van Kinsbergen. Dan berawal dari situlah lalu ditemukan beberapa bangunan candi yang tersebat di beberapa tempat yang tidak terlalu jauh. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan proses pencatatan dan pengambilan gambar pada tahun 1864.
(http://candi1001.blogspot.com/)

disarankan, kalau mau berwisata ke candi dieng, mending saat musim kemarau, jangan musim penghujan, karena kalau kita datang musim penghujan, pasti kita akan disambut dengan rintik-rintik hujan, dan pemandangan yang kurang jelas.


Tidak ada komentar: