Candi Prambanan terletak di Desa
Prambanan yang secara administratif terbagi menjadi dua bagian, yaitu
antara kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah.
Letaknya yang tepat di tepi jalan raya
Yogyakarta—Solo membuat kompleks Candi Prambanan mudah untuk dijangkau
dari arah manapun, baik dari arah Yogyakarta maupun Solo.. Bagi
pengunjung yang memulai perjalanan dari Klaten, banyak jalur yang bisa
dipilih, bisa menggunakan bus jurusan Yogyakarta—Solo atau bus jurusan
Terminal Klaten-Prambanan. Keduanya sama mudahnya.
Di sekitar kompleks candi tersedia
akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, seperti hotel/rumah
penginapan, restoran/rumah makan, toko-toko cenderamata, warung
telekomunikasi, dan warung internet. Selain itu, kehadiran para tenaga
pemandu wisata yang mudah dijumpai di sekitar candi akan menyempurnakan
kunjungan para wisatawan. Sebab, mereka akan memandu wisatawan
menelusuri jejak-jekak kemasyhuran peradaban Jawa-Hindu dengan Candi
Prambanan sebagai monumen utamanya.
Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan di
Asia Tenggara. Candi yang juga terkenal dengan sebutan Candi Rara
Jonggrang ini dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh Wangsa Sanjaya.
Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Candi Prambanan juga disebut Candi Rara Jonggrang? Hal ini terkait
dengan sebuah legenda yang diyakini sebagian masyarakat Jawa tentang
candi ini. Alkisah, seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso jatuh
hati kepada putri raja yang rupawan parasnya, ia benama Rara Jonggrang.
Karena tak kuasa menolak cinta sang pangeran, Jonggrang mengajukan
syarat kepada Bondowoso untuk dibuatkan candi dengan 1.000 arca dalam
waktu semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi, sebelum akhirnya
Jonggrang berhasil meminta bantuan warga desa untuk menumbuk padi dan
membuat api besar agar terkesan suasana sudah pagi hari. Karena merasa
dicurangi, Bondowoso yang baru membuat arca ke-999 kemudian mengutuk
Jonggrang menjadi arca yang ke-1.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar