Selasa, 18 November 2014

Mitos Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar

Air terjun Grojogan Sewu terletak di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. suatu kawasan sebelah barat lereng gunung Lawu dengan ketingggian 1.305 m

dengan tiket yang cukup mahal untuk masuk kawasan wisata untuk daerah Kabupaten Karanganyar, anda tidak akan menyesali setelah anda memasuki kawasan wisata ini, dengan biaya yang relatif mahal ini, anda akan terbayarkan setelah anda menikmati pemandangan di sekeliling air terjun ini.
sebelum anda memasukin gerbang masuk wisata air ini, anda akan disambut dengan kera ekor panjang
disarankan pengunjung untuk tidak membawa makanan atau minuman yang begitu kelihatan, saya pastikan pengenjung akan didekati monyet dan makanan yang anda bawa pasti kan direbutnya


setelah anda memasuki gerbang masuk. sepanjang perjalanan anda tidak akan menemukan monyet, anda akan menemukan monyet setelah anda sampai di sekitar air terjun.
 
nama grojogan sewu bukan karena jumlah anak tangga yang anda turuni dan yang anda naiki, walapun m,emang benar adanya kalau jumlah anak tangga untuk turun ke air terjun dan naik ke atas tempat anda masuk memang benar jumlahnya kurang lebih 1250 anak tangga. nama grojogan sewu juga bukan karena tingginya yang 1000 meter, karena tinggi air terjun ini hanya 81meter. nama gerojoga sewu karena jumlah butiranair yang terjun bebas dari atas yang terlalu banyak sampai tidak terhingga, makanya sering sekali karena terlalu banyak itulah disebut seribu (sewu)

Eksotisnya air terjun ternyata mempunyai mitos yang sedikit “mengerikan” bagi kita yangmempunyai pasangan. Namun terlepas dari itu, Tawamanggu ini merupakan andalan dari kabupaten Karanganyar Jawa Tengah sebagai salah satu tempat tujuan wisata yang paling  banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara

Tawangmangu, dengan Grojokan Sewunya dikenal sebagai obyek wisata pegunungan di lereng barat Gunung Lawu yang dapat ditempuh dengan kendaraan darat selama sekitar satu jam dari Kota Karanganyar. Tempat ini sudah dikenal sebagai tempat wisata dari sejak masa kolonial Belanda.
Di depan air terjun grojogan sewu terdapat sebuah jembatan yang disebut "kretek pegat". adapula yg menamai jembatan "pegat sih". nama itu diberikan berdasarkan pengalaman empirik, bahwa jembatan tersebut sering mengakibatkan pegatan atau perceraian. Pada hari2 tertentu saat petang datang sering terlihat seorang kakek melintas diantara kabut yang menyelimuti kretek pegat. Mereka percaya bahwa kakek itu adalah makhluk gaib andhahan (bawahan) penguasa lelembut di Grojogan Sewu. yakni Kyai Baladewa. ono doambil dari cerita wayang Prabu Baladewa pada saat menjelang perang Baratayudha, disuruh Kresna untuk bertapa di Grojogansewu.
Sebenarnya ini hanyalah mitos, tapi terserah Anda mau mempercayainya atau tidak.  Mitos ini sebenarnya sudah sangat terkenal di tanah jawa, bagi yang percaya mungkin akan menghindar untuk menjadikan air terjun tawangmangu yang berada di Karang Anyar, Solo,  Jawa Tengah ini sebagai tempat berpacaran. Namun bagi yang tidak percaya akan mitos ini banyak pula pasangan kekasih yang menjadikan tempat ini sebagai lokasi menjalin kasih bagi mereka.










Tidak ada komentar: