Senin, 12 Januari 2015

museum Kereta Api Ambarawa, Kab Semarang. Jawa Tengah

Museum Kereta Api Ambarawa Berada di pusat kota Ambarawa, sekitar 20 km dari Ungaran, Kabupaten Semarang.
 
 dulunya museum ini adalah stasiun kereta api yang aktif
 dibangunya Stasiun Ambarawa oleh Raja Willem I, yang peresmianya dilakukan pada tanggal 21 Mei 1873. Pembangunan Stasiun Willem I merupakan rangkaian pembangunan perkeretaapian seiring dibukanya jalur keareta api (KA) dari Semarang-Kedungjati-Ambarawa-Secang-Yogyakarta.
 Namun pada tahun 1970, stasiun ini ditutup. Sebagai hasilnya, jalur dari Magelang – Semarang – Yogyakarta tersebut sudah tidak ada lagi. Pada tahun 1976, Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam, mengubah fungsi stasiun ini menjadi Museum Kereta Api. Meskipun kelihatannya tua, namun bangunan dan semua peralatan yang masih terpelihara dengan baik. Suasana ini tampaknya membawa pengunjung ke masa kejayaan kereta dari Nederlandsch-Indische Maatschappij Spoorweg.

 Beberapa alat komunikasi yang lain masih sangat baik berada di Museum Kereta Api Ambarawa. Selain mesin hitung, ada beberapa jenis dan model telepon dari berbagai masa ke masa. Dari telepon seperti kotak pos surat hingga telpon putar (onthel) ada di Museum ini. Bahkan telegraf masih ada di Museum bersama dengan berbagai alat perkeretaapian seperti lonceng kereta dan peluit petugas Rel.







 untuk menikmati pesona museum ini kita perlu mengeluarkan uang yang ndak begitu mahal, hanya cukup sepuluh ribu rupiah.

 Keunikan Museum KA Ambarawa adalah Museum KA yang dilengkapi dengan jalur KA bergigi yang tidak ada lagi yang beroperasi di Jawa dengan pemandangan indah di kanan kiri rel KA. Atas kondisi ini dikomentari oleh Dr. Robert Lee dari University of Western Sydney, Macarthur, Australia.

Tidak ada komentar: