konon berdasarkan tuturan cerita pada dulunya Raden Kembang Joyo ada acara babat alas Kemiri, pada waktu
dulu itu pak Sagolo Sebagai penjual dawet, dan dia itu sangat dipercayai oleh
masyarakat sekitar, Pada saat babat alas
banyak sekali orang kerja dan pak Sagolo bermaksud untuk menawarkan
dawetnya itu. Lalu orang kerja pun menikmati dawet tersebut termasuk Raden
Kembang Joyo. Setelah Raden Kembang Joyo merasakan enaknya dawet tersebut lalu
dia bertanya kepada pak Sagolo “apa ini pak? Kok makanan ini enak“ Tanya
Raden kembang Joyo. Lalu Pak Sagolo pun mejawab ”ini dawet Raden? Yang terbuat
dari Pati dan Santen.Kalau begitu apabila
keratonini sudah berdiri akan aku namakan Keraton Pesantenan Pati “kata
Raden Kembang joyo” itu jasanya bakul dawet pada jaman dahulu yang bisa
memberikan nama Pesantenan Pati, dari pak Sagolo tersebut. Berhubungan pak Sagolo
bejualan di desa kemiri dan menetap di Desa tersebut Raden Kembang joyo
bermaksud untuk menitipkan barang- barang bawaannya,terutama pusakanya yaitu
keris Rambutpinutung,yang digunakan untuk babat alas tersebut.
Genuk adalah tempayang yang digunakan untuk tempat dawet
makam raden Kembang Joyo
pennggalan gunukkemiri yang terdapat di dalam bangunan belakang pendopo kadipaten pati lama
terdapat pohon beringin yang dangat tua.Menurut
penyelidikan,pohon beringin kemiri lebih tua dari pada pohon beringin alun –
alun Yogyakarta maupun Surakarta.
Dilihat dari besarnya batang beserta
akar-akar tunjang dan saluran
–salurannya, diperkirakan pohon beringin
tua dikemiri hasil peninggalan Kadipaten Pasentenan yang sudah berumur antara
600-700 tahun tingginya kira-kira 30m.Jarak 60m
peninggalan ringin kurung yang terdapat di depan pendopo kadipaten lamamenjadi kebiasaan yang turun temurun, jika Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih pasti akan mengunjungi (sowan) ke Genuk Kemiri, mungkin untuk meminta restu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar